Vapor atau yang dikenal sebagai rokok elektronik kini merupakan sebuah pilihan sebagai pengganti rokok oleh sebagian perokok. Bahkan vapor telah menjadi sebuah gaya hidup baru bagi pencinta lifestyle di berbagai kota besar di Indonesia bahkan dunia. Sebetulnya apa itu vapor? mari kita jabarkan pelan-pelan
pada dasarnya vapor itu adalah penguapan dari cairan yang diteteskan pada kapas yang dipanaskan oleh listrik.
Lilitan kawat yang dialiri oleh listrik menghasilkan panas yang memanaskan liquid sehingga menghasilkan uap air yang akan memberikan sensasi seperti merokok. Kelebihan dari Vapor ini adalah semua alatnya bisa dibuat sendiri, sehingga sebenarnya harganya cukup murah, namun ada pula alat-alat yang berharga mahal karena dibuat secara khusus oleh pabrik yang mempunyai ukuran dan stabilitas yang baik.
Beberapa pelaku vaping di Indonesia bahkan telah dikenal sebagai pembuat alat vaping DIY (do it yourself) yang kreatif oleh komunitas vapor dunia.
Alat untuk Vaping Pada dasarnya ada 2 bagian dari alat untuk vapor ini, yaitu mod (tempat batere dan pemicu listrik) dan atomizer atau tempat liquid (tempat meletakkan liquid dan sebagai tempat penguapan cairan). Baik mod ataupun atomizer ini banyak sekali jenisnya namun pada dasarnya masing masing bisa dibagi 2 jenis Mod Elektrikal dan Mekanikal dan Atomizer RBA/RTA dan RDA, penjelasannya sebagai berikut :
Mod Elektrikal : disebut elektrikal karena mod jenis ini mempunyai chip yang dapat mengatur besaran listrik yang dibutuhkan. Sehingga listrik dari batere dapat diredam hingga tidak terlalu besar yang menjadikan batere lebih awet. Harganya biasanya lebih mahal dari mekanikal karena faktor chip yang digunakan.
Mod Mekanikal : mod jenis ini umumnya sangat bergantung dari batere. karena listrik yang digunakan adalah murni dari batere. lebih besar dalam tenaga namun lebih boros listrik sehingga harus di charge ulang.
Atomizer RTA & RDA : Umumnya diartikan bahwa RTA (Rebuildable Tank atomizer) adalah atomizer yang mempunyai tangki untuk cairan, sedangkan RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) adalah atomizer untuk cairan yang di teteskan. Untuk kepraktisan jelas RTA lebih praktis karena tidak perlu berulang-ulang meneteskan liquid, namun untuk rasa RDA jauh lebih enak. (note: di Indonesia, RTA biasa juga disebut RBA) Penggunaan Listrik dan besarnya lilitan pada atomizer akan sangat berpengaruh dalam mengeluarkan rasa dari sebuah liquid. Jadi bisa jadi rasa dari Liquid bisa berbeda pada alat yang berbeda.
Liquid Yang utama dalam vaping (vapor namanya, vaping = melakukan vapor) ini sebetulnya adalah cairannya. Cairan dari vapor ini merupakan campuran dari PG + VG + beberapa perasa yang bahannya tak beda dengan perasa kue.
Terdapat aneka liquid jadi yang bisa langsung digunakan baik buatan lokal ataupun import. Dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu. Tiap jenis liquid ini mempunyai rasa yang khas dan berbeda tergantung dari peracik dan bahannya. Namun inti dari cairan ini adalah sebagai berikut:
Bahan Baku Liquid
1. Vegetable Glycerine (VG) VG adalah bahan baku e-liquid, perannya adalah membantu proses vaporasi dari cairan (liquid) menjadi gas (asap). VG adalah bahan kimia tanpa warna, tanpa bau, yang banyak digunakan di bidang farmasi. Bahan ini berbentuk cairan agak kental dan sedikit berasa manis.
2. Propylin Glicol ( PG) Bahan penguat rasa berbentuk cair/ liquid. PG pada umumnya dipakai pada essence makanan dan minuman ringan sebagai penguat. Sifatnya tidak berbau dan berasa manis. liquid premium lokal atau import juga menggunakan PG ini.
3. Flavour Essence (perasa) : aneka perasa yang memberi rasa pada asap. bahan bakunya adalah essence (perasa) kue. terdiri dari aneka rasa, warna dan bau. kualitas dari essence ini memberi pengaruh pada rasa liquid.
4. nikotin cair (tambahan) nikotin cair adalah nikotin seperti pada rokok dalam bentuk cair. Nikotin ini bisa digunakan pada liquid atau tidak digunakan. biasanya liquid yang mengandung nikotin digunakan oleh perokok yang berniat untuk berhenti merokok sebagai pengganti rokok biasa. setelah beberapa periode, jumlah rokok yang digunakan akan berkurang jauh.
Umumnya setelah beberapa waktu melakukan vaping, jumlah nikotin ini ditekan sehingga tidak lagi digunakan. Bahan dari liquid ini bisa dengan mudah didapatkan (kecuali nikotin cair yang sedikit sulit) karena dinilai sebagai bahan yang tidak berbahaya.
Rasa dari liquid umumnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu rasa buah yang seperti buah-buahan, rasa cream seperti kopi, tiramisu, cake dan rasa tembakau. dari 3 jenis tersebut bisa didapat ratusan variasi rasa. Pembuatan liquid ini tidak serta merta tinggal campur dan langsung jadi. karena dibutuhkan waktu dan kesabaran dalam meramunya, Setelah melakukan mixing, untuk mendapatkan hasil optimal dilakukan proses mengendapkan dan mengeluarkan oksigen dari liquid, dan menyimpan liquid di tempat yg gelap,terhindar dari cahaya selama beberapa minggu agar didapat rasa yang sempurna. P
embuat liquid ini bisa digolongkan sebagai seorang juru masak, karena dari racikannya rasa yang enak dari vaping akan didapat. Bahkan profesi tukang campur ini dapat menjadi tambahan penghasilan dengan menjual hasil racikannya.
Bahaya atau tidak? lebih aman rokok atau vapor?
Yang ini sangat seru untuk dibahas. Banyak sekali pro kontra mengenai penggunaan vapor ini di masyarakat. Sesungguhnya, hingga saat ini belum ada riset mendalam mengenai bahaya dari Vapor ini. Mungkin memang dari beberapa berita dibahas bahwa nikotin yang digunakan dalam vaping, bisa berbahaya, namun perlu diingat bahwa tidak semua liquid menggunakan nikotin cair.
Bahkan penelitian bahaya penggunaan Vapor secara jangka panjang belum pernah ada. karena umur Vapor sendiri belum ada 10 tahun, secara vapor dikembangkan pertama pada tahun 2003. Jikapun ada penelitian mengenai vapor ini, sepatutnya haruslah bebas dari pengaruh perusahaan pesaing seperti perusahaan rokok yang kehilangan pasar akibat dari banyaknya pengguna vapor ini.
Bahkan isyunya di jakarta sekitar 30% perokok telah berpindah menjadi pengguna vapor. Jumlah yang tidak sedikit bagi keuntungan sebuah perusahaan rokok. Untuk sekarang ini peraturan di Indonesia sendiri belum jelas untuk vapor. Namun jika memang akan dilarang, sebaiknya harus dijelaskan apa bahaya dari vaping ini, secara bahan baku dari vaping adalah tidak berbeda dengan bahan baku untuk membuat kue. Ya, kue atau cake yang biasa kita makan sehari-hari. Yang pasti perbedaan dari rokok biasa adalah, vapor tidak berbau asap yang menyengat, baunya adalah wangi kue atau buah.
Vapor tidak mengandung tar yang meninggalkan bekas kuning di pakaian, sehingga bahaya pelapisan tar di paru-paru tidak terjadi dan Vaping tidak menyebabkan baju bolong karena api yang memercik pada baju seperti pengguna rokok. Dimana sepertinya para pria jomblo akan lebih mudah mendapatkan cewek, terutama cewek yang tidak suka bau rokok biasa.
Komunitas
Pengguna vapor di Jakarta saat ini, umumnya bergabung dalam berbagai komunitas yang bisa ditemui di aneka media sosial seperti facebook misalnya. Di facebook, kita bisa menemukan aneka komunitas yang saling berbagi info tentang vapor, baik alat, penggunaan ataupun liquid dengan aneka rasanya. Terdapat juga beberapa kafe untuk para penikmat vaping di jakarta. Dimana kafe ini mempunyai disain dan bentuk yang mewah dan nyaman untuk ditongkrongi. Lokasinya yang tersebar di berbagai pelosok wilayah membuat komunitas dapat menggunakan kafe-kafe ini untuk kumpul-kumpul.
Yang pasti jumlah pengguna vapor ini akan terus bertambah seiring semakin menyebarnya penggunaan vapor diantara pecinta gaya hidup, baik yang memang peduli akan kesehatan, yang ingin berhenti merokok ataupun yang sekedar mengikuti gaya hidup.
Kelebihan dari komunitas Vapor Indonesia yang saya suka adalah membatasi pengguna vapor pada usia 18+ dimana para pengguna saling mengingatkan agar yang dibawah usia 18 tidak menjadi pelaku vaping. Suatu hal yang patut didukung.
Akhir kata, dengan artikel ini saya bukan menyatakan ayo ikutan vaping. Untuk yang tidak merokok sebaiknya jangan pernah mencoba. Namun untuk yang merokok berhentilah secara perlahan. Vaping dapat membantu anda untuk mengurangi bahkan memberhentikan kecanduan rokok. Penulis sendiri sudah membuktikan keunggulan vaping. Dari 3 bungkus rokok sehari menjadi 1 bungkus rokok untuk seminggu dan akan terus berkurang.
Source: harga vape liquid, jenis jenis vape dan harganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar